
Bupati Pati Terjadi Demo Massal Melibatkan Hingga 100.000 Warga Yang Tergabung Dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu. Di Kabupaten Pati antara 10 hingga 13 Agustus 2025. Mereka menuntut mundurnya Bupati Sudewo menyusul lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250%—kebijakan yang di nilai tidak pro-publik dan memicu kemarahan luas.
Dalam demonstrasi yang berlangsung memanas dan sempat ricuh, Sudewo tetap tegas menolak mengundurkan diri. Ia menyatakan bahwa jabatannya diperoleh secara sah melalui mekanisme demokrasi konstitusional, sehingga tidak bisa di lepas hanya karena tekanan massa.
Walaupun mengaku memahami kekesalan masyarakat, Bupati Pati juga menyampaikan permintaan maaf. Namun, ia menekankan bahwa pengunduran diri tidak bisa di lakukan secara spontan, melainkan melalui proses hukum yang berlaku. Ia menegaskan kesediaannya memperbaiki kebijakan yang menimbulkan polemik dan menjadikan aksi ini sebagai pelajaran politik berharga—mengingat masa jabatannya baru beberapa bulan.
Menanggapi situasi ini, DPRD Pati kemudian membentuk Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket untuk menyelidiki berbagai kebijakan kontroversial, termasuk proses pengangkatan pejabat di RSUD RAA Soewondo yang dipertanyakan keabsahannya oleh BKN. Sudewo menyatakan menghormati seluruh mekanisme formal yang di jalankan DPRD.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi turut angkat suara, meminta semua pihak menahan diri dan menyarankan agar penyelesaian di lakukan secara hukum dan konstitusional.
Secara singkat, berikut poin penting terkait sikap Bupati Pati:
- Legitimasi demokratis – Menolak mundur karena di pilih secara sah.
- Pembelajaran politik – Menyatakan akan memperbaiki kebijakan yang kontroversial.
- Hormati DPRD – Siap mengikuti proses hak angket dan pemakzulan bila di perlukan.
- Pemulihan stabilitas – Mendorong masyarakat menjaga solidaritas dan kompak demi pembangunan yang berkelanjutan.
Seluruh proses politik ini menunjukkan dinamika baru dalam pemerintahan daerah di Indonesia, di mana tekanan publik harus di tanggapi dengan keseimbangan antara aspirasi masyarakat dan mekanisme hukum formal.
Kabupaten Pati Menjadi Sorotan Nasional Pada Agustus 2025 Setelah Terjadi Demonstrasi Besar-Besaran Kepada Bupati Sudewo
Kabupaten Pati Menjadi Sorotan Nasional Pada Agustus 2025 Setelah Terjadi Demonstrasi Besar-Besaran Kepada Bupati Sudewo. Yang melibatkan puluhan ribu warga. Aksi yang berlangsung selama beberapa hari ini dipicu oleh sejumlah kebijakan kontroversial Bupati Pati, Sudewo, yang dinilai tidak pro-rakyat. Setidaknya terdapat beberapa faktor utama yang menjadi penyebab meledaknya kemarahan publik.
- Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) hingga 250%
Penyulut terbesar aksi demo adalah kebijakan lonjakan PBB-P2 yang mencapai 250%. Banyak warga merasa terbebani secara finansial karena pajak tanah dan bangunan mereka naik drastis dalam waktu singkat. Bagi masyarakat kecil dan petani, hal ini dianggap sangat memberatkan dan tidak realistis. Kenaikan pajak yang terlalu tinggi ini memunculkan anggapan bahwa pemerintah daerah tidak peka terhadap kondisi ekonomi warganya. - Polemik Pengangkatan Pejabat RSUD RAA Soewondo
Selain soal pajak, masyarakat juga memprotes proses pengangkatan pejabat di RSUD RAA Soewondo. Beberapa pihak menilai pengangkatan tersebut tidak sesuai prosedur dan bahkan mendapat sorotan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Isu ini menimbulkan ketidakpercayaan publik terhadap integritas kebijakan pemerintah daerah. - Gaya Kepemimpinan Sudewo yang Di nilai Kaku
Meski baru menjabat beberapa bulan, gaya kepemimpinan Bupati Sudewo juga ikut menuai kritik. Sebagian masyarakat menilai dirinya kurang terbuka terhadap aspirasi warga dan terkesan membuat kebijakan secara sepihak tanpa sosialisasi yang memadai. Hal ini membuat jarak antara pemimpin dan rakyat semakin melebar. - Kekecewaan atas Janji Politik
Sebagian demonstran juga menyuarakan kekecewaan terhadap janji-janji politik Sudewo saat kampanye. Harapan akan kebijakan pro-rakyat dianggap tidak terwujud, justru muncul kebijakan yang dirasa semakin memberatkan.
Rangkaian faktor tersebut akhirnya memicu gelombang protes masif yang menuntut Bupati Pati mundur dari jabatannya. Meski demikian, Sudewo tetap menolak untuk mengundurkan diri dengan alasan dirinya di pilih secara sah melalui mekanisme demokrasi. Situasi ini pun kini bergulir ke ranah politik DPRD melalui pembentukan Panitia Khusus Hak Angket.
Salah Satu Daerah Dengan Potensi Besar Di Bidang Pertanian, Perikanan, Dan UMKM
Kabupaten Pati, Yang Terletak Di Provinsi Jawa Tengah, Di Kenal Sebagai Salah Satu Daerah Dengan Potensi Besar Di Bidang Pertanian, Perikanan, Dan UMKM. Peran Bupati Pati sangat penting dalam mengarahkan pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menjaga kearifan lokal yang sudah mengakar kuat di wilayah ini.
Sebagai kepala daerah, Bupati Pati memiliki tanggung jawab dalam menjalankan roda pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai program pembangunan telah di gencarkan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur, akses pendidikan, serta layanan kesehatan bagi masyarakat. Upaya ini bertujuan agar Pati tidak hanya menjadi daerah yang maju di sektor pertanian, tetapi juga mampu bersaing di bidang industri kreatif dan ekonomi modern.
Di sektor pertanian, Bupati Pati mendorong penggunaan teknologi modern agar hasil produksi lebih maksimal. Pati sendiri di kenal sebagai salah satu lumbung pangan Jawa Tengah, sehingga keberhasilan di bidang pertanian akan sangat berpengaruh pada ketahanan pangan daerah.
Selain itu, sektor perikanan juga menjadi fokus utama. Dengan potensi laut yang luas, Bupati Pati berkomitmen mendukung nelayan melalui penyediaan sarana tangkap modern, pelatihan, serta akses pasar yang lebih baik. Hal ini di harapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir.
Tak kalah penting, pengembangan UMKM juga menjadi prioritas. Bupati Pati memberikan dorongan berupa pelatihan keterampilan, fasilitasi permodalan, hingga promosi produk unggulan daerah. UMKM di anggap sebagai tulang punggung ekonomi lokal yang bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Di sisi lain, Bupati Pati juga berperan menjaga kearifan lokal dan budaya daerah. Tradisi seperti Sedekah Laut dan berbagai kesenian khas Pati terus di lestarikan agar identitas budaya tidak hilang di tengah modernisasi.
Dengan berbagai kebijakan yang di jalankan, Bupati Pati di harapkan mampu membawa daerah ini menuju pembangunan yang lebih maju, berdaya saing, namun tetap berakar pada nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi ciri khas masyarakatnya.
Kabupaten Pati Terus Berbenah Di Bawah Kepemimpinan Bupati
Sebagai salah satu daerah dengan potensi besar di Jawa Tengah, Kabupaten Pati Terus Berbenah Di Bawah Kepemimpinan Bupati. Berbagai program unggulan di jalankan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus menjaga kekayaan budaya lokal.
Salah satu program prioritas adalah di bidang pertanian. Pati yang di kenal sebagai lumbung pangan, mendapat perhatian khusus dengan pengembangan teknologi pertanian modern, irigasi yang lebih baik, serta penyediaan bibit unggul. Program ini bertujuan meningkatkan hasil panen sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat daerah maupun nasional.
Di sektor perikanan dan kelautan, Bupati Pati meluncurkan program pemberdayaan nelayan. Melalui bantuan kapal, alat tangkap modern, hingga pelatihan pengolahan hasil laut, program ini mampu membantu nelayan meningkatkan produktivitas dan memperluas akses pasar. Hal ini selaras dengan potensi wilayah Pati yang memiliki garis pantai luas dan hasil laut melimpah.
Selain itu, penguatan UMKM juga menjadi program unggulan. Pemerintah daerah menyediakan pelatihan kewirausahaan, akses permodalan, serta fasilitasi pemasaran digital. Tujuannya agar UMKM lokal mampu berkembang dan bersaing, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Di bidang pendidikan dan kesehatan, program beasiswa untuk siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu terus di galakkan. Sementara di sektor kesehatan, peningkatan layanan Puskesmas, rumah sakit daerah, serta program kesehatan gratis untuk masyarakat tidak mampu menjadi prioritas.
Bupati Pati juga menaruh perhatian pada pelestarian budaya dan pariwisata. Tradisi lokal seperti Sedekah Laut, kesenian tayub, serta potensi wisata alam dan religi di kembangkan agar mampu menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian daerah.
Dengan berbagai program unggulan ini, Bupati Pati berusaha mewujudkan daerah yang lebih maju, masyarakat yang sejahtera, serta tetap menjaga identitas budaya lokal. Upaya tersebut tidak hanya membangun Pati hari ini, tetapi juga menyiapkan pondasi kuat untuk masa depan yang lebih baik.