BeritaHarian24

Kumpulan Berita Harian Terbaru

HealthHot

Manfaat PHA Sama Seperti AHA BHA, Apa Saja?

Manfaat PHA Sama Seperti AHA BHA, Apa Saja?
Manfaat PHA Sama Seperti AHA BHA, Apa Saja?

Manfaat PHA Atau Poly Hydroxy Acid, Adalah Salah Satu Bahan Aktif Yang Semakin Populer Dalam Dunia Perawatan Kulit. Meskipun belum sepopuler AHA (Alpha Hydroxy Acid) dan BHA (Beta Hydroxy Acid), PHA memiliki keunikan dan manfaat tersendiri yang layak untuk di perhatikan.

PHA adalah kelompok asam eksfoliator yang larut dalam air dan memiliki molekul yang lebih besar di bandingkan dengan AHA dan BHA. Hal ini membuat PHA bekerja lebih lembut di kulit. Sehingga sangat cocok untuk pemilik kulit sensitif atau mereka yang baru mulai mencoba eksfoliasi. Contoh Manfaat PHA yang paling umum di gunakan dalam produk perawatan kulit adalah glukonolakton dan laktobionik. Manfaat PHA berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati tanpa menyebabkan iritasi yang sering terjadi pada asam eksfoliator lainnya.

PHA biasanya berasal dari bahan alami, seperti susu, buah-buahan, dan beberapa jenis tanaman. Misalnya, glukonolakton di hasilkan dari fermentasi glukosa. Sementara laktobionik berasal dari laktosa, yang di temukan dalam susu. Dengan asal-usul yang alami ini, PHA menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang mencari bahan perawatan kulit yang lebih lembut dan alami.

PHA adalah alternatif yang menarik untuk AHA dan BHA, terutama bagi mereka yang mencari bahan eksfoliator yang lebih lembut namun tetap efektif. Dengan pendekatan yang tepat, PHA dapat menjadi teman terbaik dalam perjalanan menuju kulit yang lebih sehat dan bercahaya!

Manfaat PHA

Poly Hydroxy Acid (PHA) telah semakin populer dalam dunia perawatan kulit, dan itu bukan tanpa alasan. Dengan sifatnya yang lembut dan efektif, PHA menawarkan berbagai manfaat yang dapat membantu menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai Manfaat PHA dan mengapa bahan ini layak di pertimbangkan dalam rutinitas perawatan kulitmu.

Salah satu manfaat utama PHA adalah kemampuannya untuk melakukan eksfoliasi lembut pada kulit. PHA bekerja dengan cara mengangkat sel-sel kulit mati dari permukaan kulit. Menariknya, tanpa menyebabkan iritasi. Hal ini karena molekul PHA lebih besar daripada AHA dan BHA. Oleh karena itu, ia tidak menembus lapisan kulit yang lebih dalam, sehingga mengurangi risiko iritasi.

Selain sebagai eksfoliator, PHA juga memiliki kemampuan untuk menarik kelembapan ke dalam kulit. PHA bertindak sebagai humektan, yaitu bahan yang mampu mengikat air. Sehingga membantu menjaga kelembapan kulit. Dengan meningkatkan hidrasi, PHA tidak hanya membuat kulit tampak lebih kenyal dan lembut. Tetapi juga membantu mengurangi tampilan garis halus dan kerutan.

Tak hanya itu, dengan menggunakan secara kulit, kandungan PHA dapat membantu kita mencerahkan kulit. Hal ini karena PHA membantu meregenerasi sel-sel kulit mati yang menumpuk. Oleh karena itu, dapat memberikan efek cerah dan segar.

Bagi mereka yang memiliki kulit rentan terhadap jerawat atau kondisi peradangan lainnya, PHA bisa menjadi solusi yang bermanfaat. Sifat anti-inflamasi PHA membantu menenangkan kulit yang meradang dan mengurangi kemerahan.

PHA tidak hanya bermanfaat secara langsung, tetapi juga dapat membantu meningkatkan efektivitas produk perawatan kulit lainnya. Dengan mengelupas sel-sel kulit mati dan membersihkan permukaan kulit, PHA memungkinkan produk lain, seperti serum dan pelembap, untuk lebih mudah di serap oleh kulit.

Perbedaan Antara PHA, AHA, Dan BHA

Dalam dunia perawatan kulit, AHA (Alpha Hydroxy Acid), BHA (Beta Hydroxy Acid), dan PHA (Poly Hydroxy Acid) adalah tiga jenis bahan eksfoliator yang sering di gunakan untuk membantu menjaga kesehatan kulit. Meskipun ketiganya memiliki fungsi utama yang sama, yaitu eksfoliasi, masing-masing memiliki karakteristik unik yang membedakannya. Mari kita bahas lebih dalam Perbedaan Antara PHA, AHA, Dan BHA!

AHA umumnya berasal dari sumber tanaman, seperti buah-buahan dan susu. Contoh AHA yang paling di kenal adalah asam glikolat yang di ambil dari tebu dan asam laktat yang berasal dari susu. AHA memiliki molekul yang lebih kecil. Sehingga dapat menembus kulit dengan lebih mudah. Dan mampu mengelupas sel-sel kulit mati dari permukaan kulit dengan baik.

BHA, di sisi lain, biasanya berbahan dasar salisilat, yang sering di temukan dalam kulit willow. Berbeda dengan AHA, BHA larut dalam minyak, sehingga lebih efektif untuk menembus pori-pori yang tersumbat oleh minyak. BHA tidak hanya mengangkat sel-sel kulit mati tetapi juga mengurangi peradangan di dalam pori-pori. Sehingga membantu mengatasi jerawat.

Sedangkan PHA adalah kelompok asam eksfoliator yang lebih baru, seperti glukonolakton dan laktobionik, yang umumnya berasal dari fermentasi glukosa atau laktosa. Molekul PHA lebih besar daripada AHA dan BHA. Sehingga PHA bekerja lebih lembut di permukaan kulit. PHA tidak menembus lapisan kulit yang lebih dalam. Tetapi tetap efektif dalam mengangkat sel-sel kulit mati dari permukaan.

Ketika memilih antara AHA, BHA, dan PHA, penting untuk mempertimbangkan jenis kulit dan masalah yang ingin di atasi. AHA sangat cocok untuk kulit kering atau matang yang membutuhkan eksfoliasi mendalam dan peremajaan. BHA ideal untuk mereka yang memiliki kulit berminyak atau berjerawat dan ingin membersihkan pori-pori yang tersumbat. Sementara PHA sangat bermanfaat bagi mereka yang memiliki kulit sensitif dan membutuhkan eksfoliasi yang lembut tanpa iritasi.

Tips Yang Perlu Kamu Ingat

Menggunakan produk yang mengandung Poly Hydroxy Acid (PHA) bisa menjadi langkah yang hebat dalam rutinitas perawatan kulitmu. Namun, untuk mendapatkan hasil maksimal dan menghindari iritasi, ada beberapa Tips Yang Perlu Kamu Ingat.

Langkah pertama dalam menggunakan PHA adalah memilih produk yang tepat untuk jenis kulitmu. Produk PHA hadir dalam berbagai bentuk, seperti toner, serum, dan krim. Jika kamu baru mengenal PHA, cobalah untuk mulai dengan produk dengan konsentrasi yang lebih rendah, seperti 2-5%. Gunakan produk tersebut satu atau dua kali seminggu untuk memberi waktu bagi kulitmu beradaptasi. Setelah beberapa minggu, jika tidak ada tanda-tanda iritasi, kamu bisa secara bertahap meningkatkan frekuensi penggunaan.

Sebelum menggunakan produk PHA secara menyeluruh, sangat di sarankan untuk melakukan uji coba pada area kecil kulitmu. Contohnya seperti di belakang telinga atau di pergelangan tangan. Ini akan membantumu melihat apakah kulitmu bereaksi negatif terhadap produk tersebut. Jika tidak ada iritasi atau reaksi buruk setelah 24 jam, kamu bisa melanjutkan penggunaan di area yang lebih luas.

Salah satu cara terbaik untuk menggunakan produk PHA adalah dengan mengaplikasikannya di malam hari. PHA dapat membuat kulitmu lebih sensitif terhadap sinar matahari, jadi lebih baik untuk menghindari penggunaannya di pagi hari. Dengan menggunakan PHA di malam hari, kulitmu dapat beregenerasi tanpa terpapar sinar UV.

Setelah menggunakan produk yang mengandung PHA, penting untuk mengaplikasikan pelembap untuk menjaga kelembapan kulit. Menggunakan pelembap setelah aplikasi PHA akan membantu menjaga keseimbangan kelembapan dan mencegah kulit menjadi kering atau teriritasi, Manfaat PHA.