BeritaHarian24

Pengaruh Makanan Ringan Yang Tinggi MSG Bagi Anak

Pengaruh Makanan Ringan Yang Tinggi MSG Bagi Anak
Pengaruh Makanan Ringan Yang Tinggi MSG Bagi Anak

Pengaruh Makanan Ringan Yang Tinggi MSG Bagi Anak Berikut Ini Harus Di Perhatikan Oleh Para Orang Tua Agar Dapat Melakukan Pencegahan. Camilan dengan rasa gurih memang sering kali menjadi pilihan favorit bagi anak-anak. Rasa asin dan renyah dari makanan ringan seperti chiki menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka. Namun, para orang tua, khususnya ibu, umumnya merasa perlu untuk membatasi konsumsi jenis camilan ini. Hal ini karenakan adanya kandungan MSG (monosodium glutamat) yang terdapat dalam makanan tersebut. MSG merupakan bahan tambahan yang sering di gunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan. Namun, penggunaannya dalam jumlah besar dapat memunculkan kekhawatiran terhadap dampaknya pada kesehatan anak. Karena alasan ini, orang tua berusaha keras untuk mengurangi atau bahkan menghindari paparan anak-anak terhadap makanan ringan yang kaya akan MSG. Misalnya seperti produk-produk makanan kemasan.

Berdasarkan informasi dari Very Well Family, di sebutkan bahwa sebagian besar anak-anak usia sekolah di Amerika Serikat cenderung mengonsumsi natrium dalam jumlah yang jauh melampaui batasan yang di anjurkan. Hal ini di perkuat oleh laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang di publikasikan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics edisi November 2016. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa asupan natrium yang tinggi pada anak-anak sebagian besar berasal dari makanan ringan dan olahan yang mengandung garam serta zat aditif lainnya, seperti MSG.

Dalam konteks ini, dr. Isti Ansharina Kahtin, Sp.A memberikan penjelasan mengenai efek dari konsumsi MSG pada anak-anak. Menurutnya, MSG yang sering kali terkandung dalam berbagai produk makanan ringan, seperti chiki, bisa berdampak negatif bagi kesehatan anak. Oleh karena itu, dr. Isti menganjurkan agar orang tua lebih selektif dalam memilih camilan untuk anak. Orang tua dapat mencari alternatif makanan yang lebih sehat dan rendah kandungan natrium maupun zat tambahan.

Pengaruh Makanan Ringan Dengan MSG Bagi Anak

Makanan ringan dengan tambahan MSG (monosodium glutamat) memang sering kali menjadi favorit banyak orang karena rasanya yang gurih, terutama di kalangan anak-anak. Namun, ada beberapa Pengaruh Makanan Ringan Dengan MSG Bagi Anak yag cukup negatif dan perlu di perhatikan. Hal ini terutama bagi anak-anak yang sering mengonsumsinya. Salah satu dampak yang paling sering di temukan adalah munculnya reaksi alergi setelah mengonsumsi makanan ringan yang mengandung MSG. Reaksi alergi ini bisa bervariasi pada tiap anak. Beberapa tanda yang umum yang akan terjadi meliputi nyeri di bagian perut, pembengkakan di area tenggorokan, gatal-gatal pada kulit sampai sakit kepala. Menurut jurnal Indian Journal of Critical Care Medicine, gejala-gejala tersebut muncul sesaat setelah seseorang mengonsumsi makanan yang kaya MSG. Jika anak mengalami gejala seperti ini, tentu akan sangat mengganggu keseharian mereka. Anak bisa menjadi sering menangis, lebih rewel, dan sulit menjalani aktivitas harian secara normal karena rasa tidak nyaman.

Selain alergi, ada risiko lain dari konsumsi makanan ringan sarat MSG, yaitu obesitas. MSG di ketahui dapat menyebabkan gangguan hormon leptin, yang bertugas mengatur rasa kenyang serta keseimbangan energi dalam tubuh. Leptin berfungsi menekan rasa lapar, tetapi jika kadarnya di dalam tubuh terlalu tinggi, hormon ini justru dapat memicu penambahan berat badan yang berlebihan dan akhirnya mengarah pada obesitas. Hal ini di uraikan dalam International Journal of Food Properties yang juga menyatakan bahwa konsumsi MSG berlebihan bisa meningkatkan berat badan. Kemudian konsumsi MSG juga dapat meningkatkan konsumsi makanan, merangsang rasa lapar yang berlebihan, serta meningkatkan risiko sindrom metabolik. Sindrom ini merupakan kumpulan gejala yang dapat memicu munculnya berbagai penyakit kronis seperti diabetes dan gangguan jantung.

Batas Konsumsi MSG

Batas Konsumsi MSG (monosodium glutamat) perlu diperhatikan karena banyak makanan yang mengandung bahan aditif ini untuk meningkatkan cita rasa. Beberapa kelompok makanan yang sering kali mengandung MSG adalah makanan olahan. Produk seperti sosis dan berbagai jenis daging yang di proses mengandung MSG sebagai penambah rasa. Selain itu, makanan beku yang siap saji, seperti frozen food dan hidangan cepat saji lainnya, juga kerap kali memiliki MSG dalam komposisinya. Sup instan dan kaldu bubuk yang sering di gunakan untuk memasak juga termasuk dalam daftar makanan olahan yang sering mengandung MSG.

Kemudian, makanan cepat saji juga banyak mengandung MSG. Misalnya, kentang goreng, ayam goreng, dan burger merupakan makanan cepat saji yang biasanya di perkaya dengan MSG untuk memberikan rasa yang lebih lezat dan menarik. Konsumsi makanan-makanan ini secara berlebihan tentunya perlu di perhatikan karena kandungan MSG di dalamnya cukup tinggi. Selain itu, beberapa bumbu dan saus yang di gunakan dalam memasak juga sering kali mengandung MSG. Contohnya seperti saus BBQ, saus tiram dan kecap asin. Bumbu-bumbu ini sering di gunakan untuk memberikan cita rasa yang kuat pada masakan sehari-hari.

Masakan tradisional Asia juga di kenal sering menggunakan MSG, baik yang berasal dari bahan alami maupun tambahan buatan. Misalnya, dalam mie instan dan makanan berbasis kedelai seperti tauco dan tempe. MSG sering kali di temukan dalam jumlah yang tidak sedikit. Makanan laut kering seperti teri dan cumi asin juga mengandung MSG alami yang perlu di perhatikan kadar konsumsinya. Terakhir, snack atau camilan ringan seperti popcorn rasa keju, snack berbahan dasar jagung dan keripik kentang juga mengandung MSG dalam kadar yang cukup tinggi. Makanan ringan ini sering kali di konsumsi dalam jumlah banyak tanpa di sadari. Inilah yang dapat meningkatkan total asupan MSG sehari-hari.

Cara Pencegahan

Mengatasi konsumsi garam dan MSG yang berlebihan, terutama pada anak-anak, memerlukan beberapa Cara Pencegahan yang sederhana namun efektif. Salah satu langkah utama adalah membaca label nutrisi pada produk makanan. Memeriksa kandungan natrium pada kemasan makanan sangat penting untuk memastikan bahwa asupan garam tidak berlebihan. Membandingkan satu merek dengan merek lainnya juga membantu menemukan opsi yang lebih sehat, yaitu produk dengan kadar garam yang lebih rendah.

Selanjutnya, penting untuk memperhatikan kadar sodium dalam makanan favorit anak-anak. Berdasarkan penelitian dari CDC, ada sepuluh jenis makanan yang berkontribusi terhadap setengah dari kebutuhan natrium harian anak-anak. Jenis makanan tersebut mencakup keju, camilan gurih, sup instan, sandwich termasuk burger, pizza dan bahkan susu. Makanan-makanan ini sering kali menjadi favorit anak-anak sehingga orang tua perlu waspada terhadap kadar garam yang tersembunyi di dalamnya.

Selain itu, mengurangi penggunaan garam saat memasak di rumah juga dapat membantu mengontrol asupan sodium. Salah satu cara yang bisa di lakukan adalah dengan meningkatkan penggunaan bumbu alami seperti bawang putih dan rempah-rempah untuk menambah cita rasa tanpa perlu banyak garam. Menggunakan bahan-bahan segar untuk memasak, seperti sayuran segar daripada sayuran beku, dapat membantu menjaga kualitas nutrisi makanan sehari-hari. Jika memungkinkan, kita dapat membuat saus dan bumbu sendiri dari bahan-bahan alami. Tindakan ini adalah pilihan yang lebih sehat jika di bandingkan dengan memakai saus kemasan atau bumbu instan yang sering kali tinggi kandungan sodium.

Itu dia beberapa Pengaruh Makanan Ringan yang tinggi kandungan MSG yang harus di batasi kadar konsumsinya, terutama bagi anak-anak. Dengan menjaga kadar konsumsi makanan tinggi MSG, kita akan lebih sehat dan terjauhkan dari negatifnya Pengaruh Makanan Ringan.

Exit mobile version