Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad, Dai Kekinian Dekat Dengan Generasi Muda

Ustadz Abdul Somad, Dai Kekinian Dekat Dengan Generasi Muda

Ustadz Abdul Somad, Dai Kekinian Dekat Dengan Generasi Muda

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad, Dai Kekinian Dekat Dengan Generasi Muda

Ustadz Abdul Somad (Lahir 18 Mei 1977 Di Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara) Adalah Pendakwah Dan Cendekiawan Islam Terkemuka Di Indonesia. Abdul Somad lahir dari pasangan Bakhtiar dan Rohana, dengan latar belakang keluarga religius yang berasal dari tradisi ulama di Sumatera Utara. Sejak kecil ia sudah aktif dalam lingkungan sekolah agama dan pesantren—mulai dari SD Al-Washliyah Medan, kemudian Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Al-Washliyah Medan, serta Madrasah Aliyah Nurul Falah Indragiri Hulu.

Pada jenjang perguruan tinggi, ia memperoleh beasiswa untuk melanjutkan studi di Universitas Al‑Azhar Kairo, Mesir, dan meraih gelar Lc dalam waktu kurang dari empat tahun. Selanjutnya ia menempuh pendidikan S2 di Institut Dar al‑Hadith Al‑Hassaniah Maroko, serta kemudian mendapatkan gelar doktor dari Universitas Islam Omdurman Sudan pada tahun 2019.

Ustadz Abdul Somad di kenal karena kemampuannya mengemas ceramah agama yang lugas, rujukan pada hadits dan fiqh, serta gaya yang cukup populer di kalangan muda dan masyarakat umum. Ia pernah mengabdi sebagai dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (Riau) (UIN Suska Riau), mengajar Bahasa Arab, tafsir, hadis, dan mata kuliah agama Islam. Dakwahnya menyebar secara luas lewat media sosial, YouTube, dan pengajian terbuka di berbagai kota di Indonesia.

Di antara karya-karyanya, Ustadz Abdul Somad menulis dan menerjemahkan sejumlah buku yang membahas tanya-jawab agama, amalan, serta topik-topik fiqh kontemporer. Selain itu, ia juga aktif terlibat dalam organisasi dakwah dan lembaga keagamaan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau dan Nahdlatul Ulama di tingkat provinsi.

Salah satu yang menjadi ciri khas dakwahnya adalah penggunaan bahasa yang mudah di pahami. Kemudian di selingi humor ringan dan analogi sehari-hari, menjadikannya “ustadz zaman now”. Namun, di sisi lain, beberapa pendapatnya pernah menuai kontroversi dan bahkan menyebabkan penolakan masuk di beberapa negara karena dianggap bermuatan segregasi atau ekstremisme.

Ringkasan Perjalanan Pendidikannya

pendidikan yang cukup panjang dan beragam — mulai dari sekolah dasar hingga jenjang doktoral di luar negeri. Berikut Ringkasan Perjalanan Pendidikannya:

  1. Pendidikan dasar hingga menengah
  • UAS memulai pendidikan dasarnya di SD Al‑Washliyah Medan, Medan, dan menyelesaikannya sekitar tahun 1990.
  • Selanjutnya ia melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Al‑Washliyah, Medan, dan lulus sekitar tahun 1993.
  • Setelah itu, selama sekitar satu tahun ia menimba ilmu di pesantren, yaitu di Pondok Pesantren Darul Arafah, Deli Serdang, Sumatera Utara.
  • Kemudian untuk jenjang atas (SMA/MA) ia memasuki Madrasah Aliyah Nurul Falah di Air Molek, Indragiri Hulu, dan menyelesaikan sekitar tahun 1996.
  1. Pendidikan tinggi — S1 hingga S3
  • Setelah lulus tingkat menengah, UAS sempat masuk ke Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (UIN Suska Riau), namun menurut sejumlah sumber hanya berlangsung dua tahun sebelum melanjutkan ke luar negeri.
  • Kemudian, ia memperoleh beasiswa untuk melanjutkan studi di Universitas Al‑Azhar, Kairo, Mesir, dan menyelesaikan S1 di sana pada sekitar tahun 2002.
  • Setelah S1, UAS melanjutkan ke jenjang S2 di Institut Dar al‑Hadith Al‑Hassania (Rabat, Maroko) dengan memperoleh gelar Diplôme d’Études Supérieurs Approfondies (D.E.S.A). Ia menyelesaikannya dalam waktu kurang dari dua tahun.
  • Puncaknya, UAS meraih gelar doktor (S3) di Universitas Islam Omdurman, Sudan, dengan predikat istimewa (cum laude) pada tahun 2019.
  1. Catatan dan pengaruh

Pendidikan yang ditempuh oleh UAS menunjukkan kombinasi lingkungan pesantren lokal dan lembaga internasional bergengsi di Timur Tengah dan Afrika. Fondasi yang kuat di institusi seperti Al-Azhar, serta lanjutannya di Maroko dan Sudan, memberi latar keilmuan yang mendalam dalam bidang hadis, tafsir, dan bahasa Arab. Hal ini kemudian menjadi basis bagi aktivitas dakwah dan pengajaran beliau.

Dengan latar pendidikan yang komprehensif dari dasar hingga doktoral, Ustadz Abdul Somad dapat di katakan sebagai salah satu tokoh da’i yang menggabungkan tradisi pesantren Indonesia dengan keilmuan global.

Ciri Khas Dakwah Ustadz Abdul Somad

UAS di kenal sebagai salah satu dai dengan pendekatan dakwah yang unik dan mudah di terima masyarakat luas. Kepopulerannya tidak hanya muncul dari kapasitas keilmuan, tetapi juga dari gaya penyampaian yang khas, komunikatif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa Ciri Khas Dakwah Ustadz Abdul Somad yang membuatnya menonjol di antara para pendakwah kontemporer.

  1. Bahasa yang Lugas dan Mudah Di pahami

UAS menggunakan bahasa sederhana dan mudah di tangkap oleh berbagai kalangan, mulai dari masyarakat perkotaan hingga pedesaan. Ia menghindari istilah terlalu akademik tanpa penjelasan, sehingga jamaah merasa dekat dan tidak terbebani.

  1. Humor yang Santun dan Segar

Salah satu daya tarik dalam dakwah UAS adalah selingan humor. Candaan yang di sampaikan bersifat ringan, tidak menjatuhkan martabat orang, dan relevan dengan situasi jamaah. Hal ini menjadikan ceramahnya lebih hidup dan tidak monoton.

  1. Rujukan Ilmiah dan Dalil Kuat

Meski penyampaiannya sederhana, ceramah UAS hampir selalu di sertai rujukan ayat Al-Qur’an, hadits, serta pendapat ulama klasik. Hal ini menunjukkan bahwa materi dakwahnya bukan opini semata, tetapi berbasis literatur dan ilmu agama.

  1. Contoh Kehidupan Sehari-hari

UAS sering mengaitkan ajaran Islam dengan kehidupan nyata, seperti adab sosial, hubungan keluarga, ekonomi, hingga permasalahan masyarakat modern. Ceramahnya terasa dekat dengan realitas dan menjadi panduan praktis, bukan hanya teori.

  1. Retorika dan Intonasi Khas

Gaya bicara tegas, ritmis, dan jelas menjadi ciri UAS. Intonasi yang kuat membuat jamaah fokus dan merasakan keseriusan pada setiap pesan yang disampaikan.

  1. Fleksibel Menggunakan Media Digital

UAS sukses memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan dakwah. Videonya tersebar luas di YouTube, Instagram, TikTok, hingga WhatsApp, sehingga menjangkau generasi muda dan umat di luar Indonesia.

Kontribusi Terbesar UAS

Gaya penyampaian yang lugas, humoris, sekaligus sarat referensi ilmiah membuatnya diterima lintas kalangan. Pengaruhnya terlihat tidak hanya di ranah keagamaan, tetapi juga sosial, pendidikan, hingga penggunaan media digital dalam dakwah modern.

  1. Pemberdayaan Dakwah Digital

Salah satu Kontribusi Terbesar UAS adalah bagaimana ia mendorong perkembangan dakwah digital di Indonesia. Ceramahnya tersebar luas melalui platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram, menjangkau pendengar dari berbagai lapisan usia, termasuk generasi muda. Pola dakwah ini menginspirasi banyak dai lain untuk memanfaatkan teknologi dan media sosial sebagai sarana penyebaran ilmu agama, menggantikan metode tradisional yang terbatas pada masjid dan majelis taklim.

  1. Pendekatan Ilmiah dalam Dakwah

UAS dikenal memiliki latar belakang pendidikan kuat dari berbagai institusi Islam internasional. Hal ini memperkuat otoritas keilmuannya dalam menyampaikan materi agama. Ceramahnya sering dilengkapi dalil, referensi kitab, serta pendapat ulama klasik. Dengan pendekatan tersebut, ia mendorong masyarakat untuk belajar agama secara mendalam, bukan hanya mengikuti tradisi tanpa pemahaman.

  1. Pengaruh Sosial dan Kebangkitan Kesadaran Keagamaan

Ceramah UAS banyak menekankan pentingnya akhlak, persatuan umat, serta kesadaran spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Banyak jamaah mengaku termotivasi untuk memperbaiki ibadah, memperkuat hubungan keluarga, hingga lebih menjaga adab sosial. UAS juga menjadi rujukan dalam diskusi keagamaan di berbagai komunitas, dari kampus hingga masyarakat umum.

  1. Inspirasi untuk Santri dan Akademisi

Latar pendidikan tinggi di luar negeri dan aktivitas akademik UAS memberi inspirasi bagi santri serta pelajar Muslim untuk mengejar ilmu agama sampai tingkat internasional. Banyak lembaga pendidikan dan pesantren menjadikan UAS sebagai contoh bahwa ulama Indonesia mampu bersaing di level global Ustadz Abdul Somad.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait