Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi Politisi Nyentrik Yang Dekat Dengan Rakyat Kecil

Dedi Mulyadi Politisi Nyentrik Yang Dekat Dengan Rakyat Kecil

Dedi Mulyadi Politisi Nyentrik Yang Dekat Dengan Rakyat Kecil

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi Politisi Nyentrik Yang Dekat Dengan Rakyat Kecil

Dedi Mulyadi Adalah Figur Politik Nasional Yang Kini Menjabat Sebagai Gubernur Jawa Barat (Tanggal 20 Februari 2025). Setelah memenangkan Pilkada Jabar 2024 dengan meraih 62,22 % suara dari 14,13 juta pemilih. Ia adalah alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Purnawarman, Purwakarta, dan pernah menjadi Ketua HMI Cabang Purwakarta semasa kuliah.

Karier politik Dedi bermula sebagai anggota DPRD Purwakarta (1999–2003), lalu Wakil Bupati (2003–2008), sebelum menjabat dua periode sebagai Bupati Purwakarta (2008–2018) untuk Golkar. Saat menjadi bupati, ia dikenal dengan kebijakan berbasis kearifan lokal, seperti pengembangan desa wisata, layanan kesehatan gratis melalui JAMPIS dan Sampurasun Dokter Desa, serta larangan jam kunjungan bagi remaja pada malam hari di desa-desa Purwakarta.

Pada Pilkada Jawa Barat 2018, ia mencalonkan diri sebagai wakil gubernur bersama Deddy Mizwar, namun kalah dari pasangan Ridwan Kamil–UU Ruzhanul Ulum. Selanjutnya, ia terpilih menjadi anggota DPR RI perwakilan Dapil Jabar VII dan menjabat Wakil Ketua Komisi IV yang menangani sektor pertanian, kehutanan, perikanan, dan pangan (2019–2023).

Pada 2023, Dedi Mulyadi pindah dari Golkar ke Gerindra, memperoleh dukungan koalisi “KIM Plus” (Gerindra, Golkar, Demokrat) dalam Pilkada Jabar 2024. Bersama Wakilnya Erwan Setiawan, ia memastikan kemenangan telak di seluruh 27 kabupaten/kota di provinsi ini.

Selama memimpin Purwakarta, Dedi menerima penghargaan atas pelestarian budaya Sunda. Ia populer karena mempromosikan salam “Sampurasun” hingga ke PBB dan mendukung pembangunan destinasi budaya seperti Taman Air Mancur Sri Baduga serta desa wisata berbasis tradisi. Kebijakan kontroversial—seperti larangan pacaran sebelum jam malam dan larangan warnet permainan daring—mengundang pro dan kontra, namun mempertegas pendekatan moral dan budaya dalam pemerintahannya.

Kini, sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di harapkan membawa gaya kepemimpinan yang merakyat, visioner, dan berbasis budaya lokal kepada wilayah dengan 48 juta jiwa.

Karier Politiknya Tergolong Panjang Dan Konsisten

Dedi Mulyadi memulai perjalanan politiknya dari tingkat daerah dengan semangat yang kuat terhadap budaya lokal dan pemberdayaan masyarakat. Karier Politiknya Tergolong Panjang Dan Konsisten, berakar dari keterlibatannya di dunia aktivisme kampus hingga menduduki posisi strategis di tingkat nasional dan provinsi.

  1. Aktivis dan DPRD Purwakarta (1999–2003)

Dedi terjun ke dunia politik lewat jalur aktivis mahasiswa saat menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Purwakarta. Pada 1999, ia terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Purwakarta dari Partai Golkar.

  1. Wakil Bupati Purwakarta (2003–2008)

Kiprahnya terus menanjak ketika di percaya sebagai Wakil Bupati Purwakarta mendampingi Bupati Lily Hambali Hasan. Selama masa ini, Dedi mulai di kenal publik sebagai sosok muda yang vokal dan aktif dalam mengangkat nilai-nilai lokal.

  1. Bupati Purwakarta Dua Periode (2008–2018)

Dedi memenangkan Pilkada Purwakarta 2008 dan menjabat sebagai Bupati hingga dua periode. Kepemimpinannya identik dengan pembangunan berbasis budaya Sunda, promosi kearifan lokal, serta program-program populis seperti layanan kesehatan gratis, pendidikan berbasis karakter, dan revitalisasi desa wisata. Ia juga dikenal lewat konsep “Sampurasun” yang mendunia.

  1. Cagub Jabar & DPR RI (2018–2024)

Pada Pilgub Jabar 2018, Dedi mencalonkan diri sebagai Cawagub mendampingi Deddy Mizwar, meskipun kalah. Tak lama setelahnya, ia terpilih sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Jabar VII dan duduk sebagai Wakil Ketua Komisi IV, membidangi pertanian, kehutanan, dan pangan.

  1. Gubernur Jawa Barat (2025–sekarang)

Pada Pilkada 2024, Dedi maju sebagai calon gubernur dari Partai Gerindra, berpasangan dengan Erwan Setiawan. Ia memenangkan pemilihan dengan suara mayoritas di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Kemenangan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap gaya kepemimpinannya yang dekat dengan rakyat dan menghargai budaya.

Dedi Mulyadi Di Kenal Sebagai Pemimpin Yang Memiliki Gaya Kepemimpinan Unik

Dedi Mulyadi Di Kenal Sebagai Pemimpin Yang Memiliki Gaya Kepemimpinan Unik dan otentik. Ia menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan pendekatan modern dalam mengelola pemerintahan dan membangun koneksi dengan masyarakat. Gaya kepemimpinannya sering digambarkan sebagai humanis, populis, dan berbasis budaya lokal, khususnya budaya Sunda.

  1. Dekat dengan Rakyat

Salah satu ciri khas kepemimpinan Dedi adalah kedekatannya dengan masyarakat akar rumput. Ia kerap mengunjungi warga secara langsung, mendengarkan keluh kesah mereka, bahkan tak jarang menyambangi rumah-rumah warga di pedesaan tanpa protokoler berlebihan. Aksinya yang sering membagikan bantuan langsung kepada warga, terutama kaum dhuafa, menjadikannya sosok yang dicintai dan dianggap sebagai pemimpin “turun ke bawah.”

  1. Berbasis Budaya

Dedi adalah figur yang menjunjung tinggi budaya lokal. Selama menjadi Bupati Purwakarta, ia memperkenalkan kebijakan-kebijakan yang meresapi nilai-nilai Sunda, seperti penggunaan bahasa Sunda dalam pelayanan publik, arsitektur tradisional dalam pembangunan gedung, dan program pendidikan berbasis karakter. Ia juga mengenalkan salam khas “Sampurasun” sebagai identitas daerah.

  1. Kepemimpinan Visioner

Meski menjunjung budaya, Dedi tidak anti-modernisasi. Ia di kenal mampu memadukan kearifan lokal dengan pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik berbasis teknologi. Misalnya, saat memimpin Purwakarta, ia melakukan banyak pembenahan ruang publik dengan konsep taman tematik yang bersih dan estetik.

  1. Komunikatif dan Tegas

Dedi Mulyadi juga di kenal sebagai komunikator yang baik. Ia aktif di media sosial dan menjadikan platform itu sebagai jembatan komunikasi langsung dengan rakyat. Namun, ia juga tak segan bersikap tegas, terutama terhadap birokrasi yang di anggap lamban dan tidak responsif terhadap kebutuhan warga.

Kepemimpinan Dedi Mulyadi adalah perpaduan antara nilai-nilai lokal, pendekatan humanis, dan visi pembangunan yang progresif. Gaya ini menjadikannya sosok pemimpin yang bukan hanya di hormati, tetapi juga di cintai oleh masyarakat luas, khususnya di Jawa Barat.

Faktor Utama Meningkatnya Popularitas Dedi Adalah Keaktifannya Di Media Sosial Seperti Youtube, Facebook, Dan Tiktok

Dedi Mulyadi merupakan salah satu tokoh politik yang memiliki tingkat popularitas tinggi, khususnya di wilayah Jawa Barat. Sosoknya yang sederhana, dekat dengan rakyat, dan konsisten mengangkat nilai-nilai budaya Sunda menjadikannya figur yang disukai lintas generasi.

  1. Viral di Media Sosial

Salah satu Faktor Utama Meningkatnya Popularitas Dedi Adalah Keaktifannya Di Media Sosial Seperti Youtube, Facebook, Dan Tiktok. Ia kerap mengunggah video saat menyapa masyarakat di pedesaan, membantu warga kurang mampu, atau memberikan pandangan sosial dan budaya. Banyak video tersebut yang viral dan menarik simpati publik karena kesederhanaannya serta ketulusan dalam membantu orang lain.

  1. Citra Pemimpin Rakyat

Dedi di kenal sebagai tokoh yang “merakyat”. Ia tidak segan turun langsung ke lapangan, berdialog dengan masyarakat, dan menyelesaikan persoalan tanpa banyak birokrasi. Citra ini membuatnya semakin di cintai, terutama oleh warga kecil yang merasa suaranya jarang di dengar oleh elit politik.

  1. Rekam Jejak Positif

Sebagai mantan Bupati Purwakarta dua periode dan anggota DPR RI, Dedi dikenal memiliki rekam jejak pemerintahan yang cukup bersih dan inovatif. Selama menjabat, ia menciptakan banyak program yang mendekatkan birokrasi dengan rakyat, serta membangun infrastruktur yang kental dengan budaya lokal.

  1. Figur Potensial untuk Pilkada

Popularitasnya yang tinggi membuat Dedi Mulyadi kerap disebut-sebut sebagai calon kuat untuk berbagai posisi strategis, termasuk Pilkada Jawa Barat maupun DKI Jakarta. Nama Dedi masuk dalam survei elektabilitas dan memiliki basis dukungan kuat, terutama di wilayah Priangan, Purwakarta, dan Karawang. Itulah tadi beberapa ulasan mengenai Dedi Mulyadi.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait