Keuangan Syariah Solusi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Keuangan Syariah Solusi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Keuangan Syariah Solusi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Keuangan Syariah Solusi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Keuangan Syariah Solusi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Keuangan Syariah Solusi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Keuangan Syariah Telah Mengalami Kemajuan Yang Cukup Signifikan Dalam Perkembangan Dalam Sektor Keuangan Khususnya Pengelolaan Zakat Dan Wakaf. Febrio Kacaribu selaku Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan mengungkapkan pendapatnya. Yang mana, dalam pernyataan Febrio sektor keuangan syariah berpotensi menjadi salah satu solusi. Terutama mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif serta berkelanjutan. Menurutnya, ekonomi syariah Islam tidak hanya menawarkan alternatif model dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, model ini juga menghadirkan pendekatan yang lebih komprehensif. Yang mana, berlandaskan pada maqasid al-syariah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum. Indonesia sendiri telah mencapai perkembangan yang berarti dalam sektor keuangan syariah Islam. Hal ini terkhusus dalam pengelolaan instrumen seperti wakaf dan zakat. Yang mana, pada tahun 2023, total pengumpulan dana melalui Instrumen Sosial Keuangan Islam mencapai lebih dari 34,7 triliun rupiah. Hal ini mencerminkan potensi besar untuk memberikan dampak sosial yang positif di masyarakat. 

Potensi ini juga menjadi indikasi bahwa sektor keuangan syariah mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Febrio juga menegaskan bahwa keuangan syariah tidak terbatas pada satu aspek ekonomi saja. Namun, ini mencakup berbagai aspek yang lebih luas yang terus berkembang. Maka dari itu, forum seperti Konferensi Keuangan Syariah Tahunan 2024 menjadi platform penting bagi para pemangku kepentingan. Yang mana, para pemangku kepentingan tersebut terdiri dari praktisi, akdemisi, ekonom, serta pembuat kebijakan.

Salah satu topik yang akan di bahas dalam konferensi tersebut adalah bagaimana ekonomi syariah Islam dapat membantu pemerintah. Terutama dalam mengatasi berbagai tantangan ekonomi struktural. Selain itu, konferensi ini juga akan mengeksplorasi cara-cara inovatif melalui instrumen keuangan. Hal ini seperti Wakaf Link Sukuk yang telah mendapatkan apresiasi internasional. Yang mana, Wakaf Link Sukuk ini mendapat penghargaan dari Islamic Development Bank pada pertemuan tahun lalu. 

Inisiatif Keuangan Syariah Yang Di Harapkan Dapat Mendukung Pemerintah

Program Wakaf Link Sukuk merupakan Inisiatif Keuangan Syariah Yang Di Harapkan Dapat Mendukung Pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan. Dengan membantu masyarakat kurang mampu serta mendukung upaya pemerintah dalam memperbaiki kondisi sosial-ekonomi. Febrio menambahkan bahwa keberhasilan inisiatif ini menunjukkan betapa besar potensi pertumbuhan sektor keuangan syariah di Indonesia. Kemudian, sejalan dengan langkah sebelumnya, Kementerian Keuangan bersama dengan Islamic Development Bank (IDB) berencana meluncurkan program baru. Yang mana, program baru ini di kenal sebagai Program Khadijah. Program ini nantinya di harapkan dapat meningkatkan partisipasi dari sektor bisnis lokal dan perbankan. Program ini akan memfasilitasi bisnis lokal dan perbankan dengan IDB dalam berbagai inisiatif keuangan syariah. Menurut pihak Kementerian Keuangan, salah satu tujuan utama dari program ini adalah mengajak lebih banyak pelaku bisnis dan bank domestik untuk terlibat aktif dalam kolaborasi dengan IDB. 

Yang mana, mereka menyatakan harapan bahwa kolaborasi yang lebih besar ini dapat menghasilkan manfaat. Tentunya, manfaat yang lebih luas bagi perekonomian nasional di masa depan sehingga mendukung perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Di sisi lain, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengungkapkan sejumlah tantangan yang di hadapi. Yang mana, tantangan tersebut akan di hadapi dalam pengembangan ekonomi maupun keuangan syariah di Indonesia. Salah satu tantangan terbesar itu adalah masih rendahnya literasi keuangan syariah di kalangan masyarakat. Meskipun Indonesia di kenal sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Namun, banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami konsep ekonomi dan keuangan syariah. 

Ma’ruf Amin menyoroti bahwa tingkat pemahaman masyarakat mengenai ekonomi syariah masih jauh dari harapan. Selain itu, beliau menekankan bahwa potensi dana sosial syariah yang besar belum terealisasi secara optimal. Yang mana, dalam sebuah seminar internasional bertajuk “Sharia Economics and Finance” yang di selenggarakan oleh INDEF di Jakarta. Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa kendala utama pengembangan ekonomi syariah di Indonesia terletak pada rendahnya literasi keuangan syariah. 

Penyaluran Dana Sosial Syariah Yang Di Anggap Masih Perlu Di Perbaiki

Tantangan lain seperti kurang optimalnya pemanfaatan dana sosial syariah menjadikan Indonesia yang meskipun memiliki potensi sektor keuangan sangat besar. Namun, realisasi potensi tersebut belum sebanding dengan besarnya peluang yang ada. Lebih lanjut, Ma’ruf Amin juga menggarisbawahi bahwa kerangka regulasi di sektor ekonomi syariah masih perlu di perkuat. Hal ini terutama dalam hal insentif bagi para pelaku industri halal dan kewirausahaan berbasis syariah. Selain itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga menyoroti kurangnya sinergi dan integrasi antara dana sosial syariah, keuangan, dan industri halal di Indonesia. Menurutnya, potensi besar dari zakat dan wakaf yang di perkirakan mencapai masing-masing 270 triliun dan 180 triliun rupiah per tahun belum sepenuhnya di manfaatkan. 

Realisasi dari potensi tersebut masih jauh dari angka yang di harapkan yang menunjukkan adanya pekerjaan rumah besar dalam pengembangan sektor ini. Salah satu tantangan yang di hadapi dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia adalah terkait dengan pengelolaan data. Serta, Penyaluran Dana Sosial Syariah Yang Di Anggap Masih Perlu Di Perbaiki. Dengan upaya untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan ini di nilai penting guna mendukung pengentasan kemiskinan. Maka dari itu, untuk menjawab berbagai tantangan tersebut, Ma’ruf Amin mengusulkan sejumlah langkah strategis yang dapat di ambil. Dalam hal ini, untuk memperkuat sektor keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia. Beliau menyarankan bahwa strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ke depan akan di fokuskan pada sinergi empat pilar utama yang saling mendukung. Pilar-pilar ini meliputi penguatan regulasi dan kelembagaan, inovasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Serta, digitalisasi dan peningkatan efisiensi dalam setiap proses. 

Selain itu, Ma’ruf Amin juga menekankan bahwa pencapaian berbagai strategi ini akan membutuhkan kolaborasi. Yang mana, kolaborasi dari berbagai pihak yang berkepentingan, terutama dalam penyusunan rencana strategis jangka panjang sangat di perlukan. Menurutnya, dukungan dari berbagai sektor tersebut sangat di perlukan demi upaya mencapai kemajuan yang signifikan. 

Peran INDEF Sangat Penting Dalam Memberikan Wawasan Yang Mendalam

Lebih lanjut, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga mengajak Institute for Development of Economics and Finance untuk ikut berperan aktif. Yang mana, ajakan ini di tujukan dalam mengatasi tantangan yang ada. Menurutnya, Peran INDEF Sangat Penting Dalam Memberikan Wawasan Yang Mendalam. Dengan mengidentifikasi peluang baru serta memberikan rekomendasi untuk mengatasi kekurangan yang masih di hadapi oleh sektor keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia. Wakil Presiden menyebut bahwa INDEF dapat memainkan peran signifikan. Yang mana, kontribusi tersebut akan berpengaruh siginifikan dalam meningkatkan literasi masyarakat terkait produk syariah. 

Hal ini bisa di lakukan melalui seminar, publikasi, serta kolaborasi dengan berbagai organisasi non-pemerintahan. Maka dari itu, sangat di harapkan ide dan inovasi baru di bidang ekonomi maupun keuangan syariah. Yang mana, hal ini dapat lebih luas disebarkan sehingga sektor ini dapat berkembang lebih pesat. Serta, mampu memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat luas melalui Keuangan Syariah.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait