Thomas Tuchel Resmi Menjadi Pelatih Timnas Inggris
Thomas Tuchel Eks Pelatih Bayern Munchen Telah Resmi Di Tunjuk Menjadi Pelatih Timnas Inggris Mulai 2025 Mendatang. FA telah menunjuk Thomas Tuchel sebagai manajer baru Timnas Inggris. Namun ia baru akan mulai bertugas pada Januari 2025 meski The Three Lions memiliki jadwal pertandingan pada November 2024. Setelah berpisah dengan Gareth Southgate usai Euro 2024. Inggris memilih Tuchel sebagai pengganti tetap, sementara Lee Carsley di tunjuk sebagai manajer interim. Carsley telah memimpin empat pertandingan UEFA Nations League 2024/2025, di mana Inggris meraih tiga kemenangan dan satu kekalahan dari Yunani. Sebagai manajer interim, Carsley masih akan memimpin tim dalam dua pertandingan terakhir fase grup UEFA Nations League pada November 2024. Melawan Yunani pada 15 November dan Republik Irlandia pada 18 November. Meskipun kontrak dengan Tuchel sudah di tandatangani hingga 2026, pria asal Jerman ini baru akan memulai tugasnya pada Januari 2025.
Hal ini telah di konfirmasi oleh CEO FA, Mark Bullingham, yang menyatakan bahwa rencana awal memang memberikan Carsley tiga kamp sebagai manajer sementara. Bullingham menjelaskan bahwa diskusi pertama dengan Tuchel memang lebih di fokuskan pada Piala Dunia 2026. Oleh karena itu, masuk akal bagi kedua belah pihak untuk memulai kerja sama resmi pada awal tahun 2025. Tuchel sendiri di anggap sebagai sosok yang fokus dan memiliki proyek jangka panjang bersama Inggris. Terutama dalam upaya meraih bintang kedua pada jersey timnas di Piala Dunia mendatang. Keterlambatan tugas Tuchel pada November ini telah membuat beberapa pihak di Inggris terkejut. Namun, Bullingham menjelaskan bahwa jadwal yang di atur sejak awal telah disepakati bersama, baik oleh FA maupun Tuchel. Hal ini memungkinkan masing-masing pihak untuk tetap menjalankan agenda pribadi sebelum resmi bekerja sama mulai Januari. Fokus utama Tuchel adalah mempersiapkan tim untuk Piala Dunia, yang menjadi tujuan utama proyek jangka panjang ini.
Mengumumkan Penunjukan Thomas Tuchel
FA telah Mengumumkan Penunjukan Thomas Tuchel sebagai manajer baru Timnas Inggris pada Rabu, 16 Oktober 2024. Tuchel, yang menggantikan Gareth Southgate setelah Euro 2024, kini di hadapkan pada berbagai reaksi. Salah satunya dari mantan pemain Timnas Inggris, Jamie Carragher. Meskipun Tuchel memiliki rekam jejak yang impresif dengan klub-klub besar seperti Borussia Dortmund, Paris Saint-Germain, Chelsea, dan Bayern Munich. Carragher menyuarakan ketidaksepakatannya terkait keputusan FA tersebut. Setelah berpisah dengan Chelsea, Tuchel belum kembali melatih klub mana pun. Walaupun demikian, mantan pelatih asal Jerman ini tetap dipandang sebagai salah satu manajer top dengan pengalaman luas. Namun, menurut Carragher, penunjukan Tuchel sebagai manajer Inggris terasa kurang tepat. Carragher menekankan bahwa permasalahannya bukan tentang kewarganegaraan, melainkan lebih pada perbedaan mendasar antara sepak bola internasional dan sepak bola klub.
Carragher menyatakan bahwa sepak bola internasional seharusnya menekankan pentingnya kewarganegaraan. Di level klub, perbedaan antara kewarganegaraan pemain dan manajer di anggap hal yang wajar dan bahkan menjadi daya tarik tersendiri. Namun, ketika berbicara tentang tim nasional, Carragher berpendapat bahwa seharusnya manajer berasal dari negara yang sama dengan para pemain. Karena hal itu memberikan ikatan emosional yang lebih kuat. Menurutnya, Inggris sudah sangat dekat untuk memenangi turnamen besar, dan proses pengembangan pemain di St George’s Park telah berjalan baik. Oleh karena itu, Carragher merasa bahwa penunjukan pelatih asing untuk menangani Timnas Inggris seolah mengurangi esensi dari kebanggaan nasional. Dalam pandangannya, Inggris harus tetap di pimpin oleh manajer lokal yang memiliki kedekatan emosional dan nasionalisme yang kuat terhadap negara dan tim.
Mundurnya Gareth Southgate
Setelah Mundurnya Gareth Southgate usai EURO 2024, Inggris akhirnya menetapkan Thomas Tuchel sebagai pelatih permanen baru. Sebelumnya, posisi pelatih sementara di pegang oleh Lee Carsley hingga keputusan akhir di ambil. Tuchel menandatangani kontrak dengan durasi 1,5 tahun dan akan mulai bertugas pada 1 Januari 2025. Fokus utamanya adalah memastikan Inggris lolos ke Piala Dunia 2026 serta meraih trofi yang sudah lama di idamkan oleh The Three Lions sejak kemenangan terakhir mereka di Piala Dunia 1966. Meski Inggris belum mengangkat trofi lagi sejak saat itu, dengan kehadiran pemain-pemain kelas dunia dari Premier League. Tim ini semakin dekat mencapai impian mereka, terlihat dari pencapaian mereka yang berhasil mencapai semifinal Piala Dunia 2018, perempat final Piala Dunia 2022, dan final EURO 2020 serta 2024.
Rekam jejak Tuchel sebagai pelatih menunjukkan catatan prestasi yang cukup menjanjikan. Selama menangani Borussia Dortmund, Paris Saint-Germain, Chelsea, dan Bayern Muenchen, ia selalu sukses mempersembahkan trofi untuk klub-klub tersebut. Namun, penunjukan pelatih asing di Timnas Inggris tetap memicu perdebatan. Meskipun Tuchel memiliki pengalaman yang solid, kenyataannya ia bukan berasal dari Inggris. Bagi sebagian publik Inggris, penunjukan pelatih asing untuk mengelola tim nasional di anggap kurang tepat. Sejak mendiang Sven-Goran Eriksson pada periode 2001 hingga 2006, serta Fabio Capello dari 2008 hingga 2012. Pelatih non-Inggris Raya tidak memiliki catatan sejarah yang gemilang dalam membawa Timnas Inggris meraih trofi. Eriksson hanya mampu membawa Inggris ke perempat final dalam tiga turnamen besar. Sementara Capello, meskipun memiliki rasio kemenangan 66,7%, juga gagal mempersembahkan gelar bergengsi.
Gary Neville Menyampaikan Pandangannya
Mantan bintang Manchester United, Gary Neville Menyampaikan Pandangannya terkait keputusan FA menunjuk Thomas Tuchel sebagai manajer baru Timnas Inggris. Neville, yang pernah bekerja sebagai staf pelatih di bawah Gareth Southgate, meragukan bahwa penunjukan manajer asing merupakan pilihan terbaik bagi The Three Lions. Menurutnya, sangat di sayangkan bahwa para pelatih berbakat asal Inggris tidak mendapatkan kesempatan untuk menangani negara mereka sendiri di ajang internasional. Dalam pernyataannya kepada Sky Sports, Neville mengakui bahwa Timnas Inggris memang mendapatkan pelatih yang berkualitas. Tuchel memiliki rekam jejak yang sudah terbukti, terutama dalam memenangkan pertandingan knock-out penting. Dari sudut pandang tersebut, Neville menilai bahwa keputusan FA tidak bisa di kritik terlalu keras. Namun, ia juga mengungkapkan keraguannya mengenai kesesuaian keputusan ini dengan misi St. George’s Park. Tempat yang selama ini di bangun untuk mengembangkan pelatih dan pemain Inggris.
Neville menjelaskan bahwa perkembangan performa tim-tim Inggris, baik tim utama pria, tim wanita, maupun tim muda, telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. St. George’s Park seharusnya menjadi tempat pembuktian bahwa para pelatih Inggris mampu membawa tim-tim nasional kembali berjaya di Eropa. Sayangnya, diakui Neville, sulit bagi pelatih Inggris untuk mendapatkan posisi di klub-klub besar Premier League, yang sering memilih pelatih dari luar negeri karena kualitas kompetisi klub-klub tersebut yang sangat tinggi. Namun, situasi ini kini telah merambah ke level tim nasional. Tuchel sendiri adalah pelatih asing ketiga yang menangani Timnas Inggris setelah Sven Goran-Eriksson dan Fabio Capello, yang tidak meraih kesuksesan besar. Bagi Neville, masalah ini bukan terletak pada kualitas Tuchel sebagai pelatih, melainkan pada kekecewaannya bahwa FA kembali beralih ke manajer internasional. Setelah melalui berbagai pertimbangan, FA akhirnya memutuskan untuk mempercayakan masa depan Timnas Inggris kepada Thomas Tuchel.
