Penampilan Marselino Ferdinan Buat Shin Tae Yong Kesal
Penampilan Marselino Ferdinan Di Laga Melawan Laos Pada Piala AFF
Wakil PM Australia Richard Marles Yang Juga Menjabat Sebagai Menteri Pertahanan Di Jadwalkan Untuk Melakukan Kunjungan Ke Jakarta. Kunjungan ini bertujuan untuk mewakili Australia dalam menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dalam konteks hubungan bilateral yang telah terjalin, Marles menekankan pentingnya Indonesia sebagai salah satu mitra terdekat Australia. Tahun ini menandai momen spesial karena kedua negara merayakan 75 tahun hubungan diplomatik yang kuat. Dalam pernyataannya pada Sabtu (19/10/2024), Marles menyatakan, “Indonesia adalah salah satu mitra terdekat Australia, dan kami sangat menghargai hubungan yang telah terjalin selama beberapa dekade”. Marles juga menekankan harapan Australia untuk dapat bekerja sama dengan Presiden yang baru di lantik dan kabinetnya. “Australia berharap dapat menjalin kerja sama lebih erat dengan Presiden terpilih dan kabinetnya untuk lebih mempererat kerja sama untuk kedua negara kita”, tambahnya.
Ini menunjukkan komitmen Australia untuk memperkuat kolaborasi di berbagai bidang. Hal ini termasuk ekonomi, keamanan, dan isu-isu regional. Kunjungan ini di harapkan dapat memperkuat dialog dan kemitraan antara kedua negara. Serta, juga memberikan peluang bagi pertukaran budaya dan peningkatan investasi. Marles percaya bahwa dengan menjalin hubungan yang lebih baik, kedua negara dapat menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Kehadiran Richard Marles di Jakarta untuk pelantikan ini juga menjadi simbol harapan bagi masa depan hubungan antara Australia dan Indonesia. Di harapkan, dengan pemimpin baru, kedua negara dapat melanjutkan kerja sama yang saling menguntungkan. Serta, juga menanggapi berbagai isu yang di hadapi kawasan.
Dalam era yang penuh tantangan ini, kolaborasi antara Australia dan Indonesia sangatlah penting untuk menciptakan stabilitas dan kemakmuran di wilayah Asia-Pasifik. Mengingat tantangan seperti perubahan iklim, keamanan maritim, dan masalah perdagangan, kemitraan yang kuat akan memberikan manfaat bagi masyarakat di kedua negara.
Pemerintah Australia menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya atas penguatan hubungan bilateral yang terus berkembang antara kedua negara. Wakil PM Australia, Richard Marles, Menekankan Bahwa Kerja Sama Yang Erat Ini Sangat Penting dalam menghadapi berbagai tantangan global. Dalam pernyataannya, Marles menjelaskan bahwa tonggak-tonggak penting telah di capai dalam hubungan bilateral ini. Salah satu momen signifikan adalah peningkatan hubungan bilateral berubah menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif pada tahun 2018. Ini menandai langkah maju dalam kolaborasi antara Australia dan Indonesia. Hal ini menciptakan landasan yang lebih kokoh untuk kerja sama di berbagai bidang. Selanjutnya, di setujuinya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia pada tahun 2020 juga menjadi langkah penting. Hal ini dalam memperdalam ikatan ekonomi antara kedua negara. Wakil PM Australia menambahkan bahwa perjanjian ini tidak hanya akan membuka peluang perdagangan yang lebih luas. Tetapi, dalam hal ini juga memperkuat investasi dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di kedua negara.
Dalam konteks ini, Marles menyoroti pentingnya saling memahami dan menghormati kepentingan masing-masing negara. Ia percaya bahwa kolaborasi di bidang ekonomi, pertahanan, dan isu-isu regional lainnya akan membawa manfaat yang signifikan bagi kedua belah pihak. Tonggak terakhir yang di sebutkan dalam pernyataan pemerintah Australia adalah penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan pada bulan Agustus 2024. Ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk saling mendukung dalam aspek keamanan dan pertahanan. Hal ini mengingat tantangan yang di hadapi di kawasan. Wakil PM Australia berharap bahwa melalui perjanjian ini, Australia dan Indonesia dapat bekerja sama lebih efektif dalam mengatasi ancaman bersama. Hal ini termasuk terorisme dan pelanggaran keamanan di laut.
Dengan semua pencapaian ini, pemerintah Australia berkeyakinan bahwa masa depan hubungan dengan Indonesia akan semakin cerah. Kerja sama yang lebih erat ini akan berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran di wilayah Asia-Pasifik. Sekaligus, memperkuat posisi kedua negara di panggung internasional.
Sebaliknya, pemerintah Australia sangat Ingin Bekerja Sama Erat Dengan Presiden Prabowo dan pemerintahan barunya dalam menentukan prioritas bersama di bidang ekonomi, keamanan, dan pembangunan manusia. Wakil PM Australia, Richard Marles, menekankan pentingnya kemitraan ini dalam menghadapi tantangan global yang kompleks. Ia percaya bahwa dengan kolaborasi yang baik, kedua negara dapat mencapai tujuan bersama dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat masing-masing. Dalam pernyataannya, Marles mengungkapkan, “Tidak ada hubungan yang lebih signifikan bagi Australia daripada hubungan kita dengan Indonesia. Kami berkomitmen untuk memperkuat kerjasama di berbagai sektor. Hal ini termasuk dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja”. Ia menyoroti bahwa Indonesia merupakan mitra strategis yang penting bagi Australia. Terutama, dalam konteks stabilitas regional dan pertumbuhan ekonomi. Wakil PM Australia juga menenkan bahwa kerjasama dalam bidang keamanan sangat vital.
Dengan tantangan yang di hadapi oleh kawasan, seperti terorisme, perdagangan manusia, dan kejahatan lintas negara, kolaborasi yang erat antara kedua negara akan menjadi kunci untuk menciptakan keamanan yang lebih baik. “Kami ingin memastikan bahwa kawasan kita tetap aman dan damai. Serta, juga menghormati kedaulatan setiap negara”, lanjut Marles. Selain itu, Marles juga menyoroti pentingnya pembangunan manusia sebagai prioritas utama dalam kerjasama ini. Ia percaya bahwa investasi dalam pendidikan dan pelatihan akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi kedua negara. Melalui-melalui program-program yang berfokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia, Australia dan Indonesia dapat membangun masyarakat yang lebih tangguh dan mampu menghadapi tantangan masa depan.
Dengan semua komitmen ini, pemerintah Australia berharap dapat menjalin hubungan yang lebih kuat dengan pemerintahan baru Prabowo. Wakil PM Australia berharap bahwa melalui kemitraan ini, kedua negara dapat bersama-sama menciptakan kawasan yang damai, stabil, dan makmur. Serta, juga memperkuat posisi mereka di panggung internasional.
Ahmad Muzani, Ketua MPR RI, mengonfirmasi bahwa Sekitar 33 Kepala Negara Akan Menghadiri Pelantikan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden. Acara ini di jadwalkan berlangsung di Gedung Nusantara, Kompleks DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada besok, Minggu (20/10/2024). Muzani menjelaskan bahwa kehadiran sejumlah kepala negara ini menunjukkan pentingnya acara pelantikan dan dukungan internasional terhadap pemerintahan yang baru. “Hari ini, tamu negara yang telah mengonfirmasi kehadiran mereka, termasuk kepala negara dan setingkatnya, di perkirakan mencapai sekitar 33 dari negara-negara ASEAN, negara-negara sahabat, dan mitra ASEAN”, ungkap Muzani saat di temui usai mengikuti gladi bersih pelantikan di Kompleks Parlemen, Senayan, hari ini.
Ia juga menambahkan bahwa kehadiran para pemimpin dunia ini di harapkan dapat memperkuat hubungan diplomatik dan kerja sama antara Indonesia dan negara-negara lain. Acara pelantikan ini di harapkan menjadi momentum untuk membangun sinergi dalam berbagai bidang. Hal ini termasuk ekonomi, keamanan, dan pembangunan manusia.
Dengan dukungan dari berbagai negara, pelantikan ini menjadi momen penting bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam menjalin kemitraan yang lebih erat di kancah internasional, termasuk dengan Wakil PM Australia.