Penampilan Marselino Ferdinan Buat Shin Tae Yong Kesal
Penampilan Marselino Ferdinan Di Laga Melawan Laos Pada Piala AFF
Wilfried Zaha Pemain Asal Galatasaray Serta Mantan Penyerang Manchester United Resmi Berlabuh Menuju Olympique Lyon. Ia yang dulunya merupakan harapan dan bintang di Crystal Palace, kini terjebak dalam dilema besar. Menurut laporan terbaru, rencana kembalinya Zaha ke Premier League telah batal karena masalah pajak yang rumit. Setelah masa bermainnya di Galatasaray, Zaha menunjukkan minat untuk kembali ke sepak bola Inggris. Dan baik Crystal Palace maupun Leicester City mengungkapkan ketertarikan untuk meminjamnya selama satu musim. Namun, implikasi pajak yang muncul dari langkah tersebut telah membuat kepulangannya ke Inggris menjadi tidak mungkin. Aturan pajak Inggris yang berlaku untuk individu yang bekerja di luar negeri selama kurang dari lima tahun menciptakan hambatan signifikan. Kembali ke Inggris berarti Zaha bisa menghadapi pajak ganda dari Inggris dan Turki. Yang tidak di inginkan baik oleh dirinya maupun klub-klub yang tertarik.
Kejadian ini sangat mengecewakan bagi penggemar Crystal Palace, yang berharap untuk melihat mantan bintang mereka kembali ke lapangan Selhurst Park. Steve Parish, petinggi Palace, dalam sebuah wawancara mengungkapkan penyesalannya. Menunjukkan bahwa merekrut kembali Zaha akan sangat mungkin terjadi jika hal tersebut memungkinkan. Sentimen ini mencerminkan keputusan bisnis serta hubungan emosional yang lebih dalam antara klub dan pemain. Situasi ini juga bukan kasus unik bagi Zaha, karena aturan pajak serupa telah berdampak pada pemain lain. Seperti Jordan Henderson, yang pindah dari Al-Ettifaq ke Ajax alih-alih kembali ke Premier League.
Kasus-kasus ini menyoroti interaksi kompleks antara transfer internasional dan undang-undang pajak nasional. Yang menimbulkan tantangan bagi pemain yang ingin kembali ke liga domestik mereka. Ini juga menggarisbawahi implikasi lebih luas dari undang-undang pajak terhadap transfer pemain sepak bola. Yang dapat menghambat langkah-langkah penting bagi karier atau pribadi pemain.
Wilfried Zaha, pemain sayap dari Galatasaray, akan di pinjamkan ke Lyon. Pindah ke Prancis akan memungkinkan Wilfried Zaha Menghindari Masalah Pajak yang mungkin dia hadapi jika kembali ke Inggris. Meskipun Leicester City dan mantan klubnya, Crystal Palace, menunjukkan minat pada Zaha musim panas ini. Ia akhirnya kembali berlatih di Galatasaray pada pertengahan Agustus setelah gagal mencapai kesepakatan untuk meninggalkan klub. Leicester dan Palace memang tertarik untuk merekrutnya, namun potensi kepulangannya ke Liga Premier terhalang oleh kewajiban pajak yang akan dia hadapi di Inggris. Zaha bergabung dengan Galatasaray sebagai agen bebas musim panas lalu setelah kontraknya dengan Crystal Palace berakhir. Menyaksikan Leicester menandatangani Jordan Ayew, mantan rekan setim Zaha, hanya menambah luka bagi penggemar Palace. Melihat klub-klub lain memperkuat skuad mereka sementara Palace kehilangan kesempatan untuk membawa legenda mereka kembali ke rumah karena birokrasi sangat menyebalkan.
Saga ini menyoroti kompleksitas di luar sepak bola itu sendiri, di mana hambatan keuangan dan peraturan memengaruhi lebih dari sekadar taktik permainan, dan ini adalah tantangan yang di hadapi Wilfried Zaha. Namun, ia kini berada dalam urutan kekuasaan yang pesimistis di Istanbul. Sepanjang musim lalu, Zaha memainkan 43 pertandingan untuk Galatasaray dan mencetak 10 gol. Tetapi hanya setengah dari penampilannya tersebut yang di mulai sebagai pemain utama. Situasi ini menarik perhatian klub lain, dan Lyon, yang di miliki oleh Eagle Football Holdings milik John Textor, juga menunjukkan minat. Textor adalah pemegang saham terbesar Crystal Palace, klub di mana Zaha sebelumnya bermain. Lyon finis di peringkat keenam Ligue 1 musim lalu dan lolos ke Liga Europa. Meskipun mereka memulai musim ini dengan kekalahan dari Rennes dan Monaco. Sepanjang kariernya bersama Palace dan dalam waktu singkat di Manchester United. Zaha mencetak 90 gol dan 62 assist dalam 458 pertandingan.
Menurut laporan dari The Guardian, Wilfried Zaha di kabarkan telah mencapai kesepakatan dengan pemilik Les Gones, John Textor, pada pekan ini. Textor, seorang Pebisnis Asal Amerika Serikat yang memiliki 45 persen saham di Crystal Palace. Memainkan peranan kunci dalam memindahkan Zaha dari Istanbul ke Lyon. Kesepakatan tersebut memungkinkan Lyon untuk mendapatkan Zaha tanpa biaya peminjaman. Tetapi klub Prancis tersebut akan menanggung sebagian besar gaji pemain, yang mencapai 130 ribu paun per pekan. Meskipun Zaha membantu Galatasaray meraih gelar Turkish Super League musim lalu, penampilannya tidak memenuhi harapan. Pada musim lalu, Zaha hanya mencatatkan 10 gol dan 5 assist dari 43 pertandingan di berbagai kompetisi. Sebelumnya, Crystal Palace dan Leicester City menunjukkan minat untuk membawanya kembali ke Premier League. Namun, Zaha menghadapi masalah pajak yang membuat kesepakatan tersebut gagal di realisasikan.
Akibatnya, Lyon bergerak cepat untuk mengamankan jasanya, dan kesepakatan ini akan segera di umumkan. Selain mendatangkan Zaha, Lyon juga berencana untuk meminjamkan dua pemainnya ke Premier League. Yaitu Orel Mangala ke Everton dan Ernest Nuamah ke klub yang belum di sebutkan namanya. Situasi ini merupakan pengingat tentang sisi kurang glamor dari sepak bola. Di mana pertimbangan keuangan dan peraturan pajak dapat menghambat aspirasi klub dan pemain. Rasanya sangat mengecewakan mengetahui kembalinya Wilfried Zaha gagal karena masalah pajak. Yang terasa seperti takdir yang kejam bagi pemain yang telah memberikan banyak untuk klubnya. Selama masa debutnya pada tahun 2010 hingga kepergiannya pada tahun 2023. Zaha bukan hanya seorang pemain, melainkan simbol semangat juang dan ambisi Palace.
Sebentar lagi, Wilfried Zaha akan segera Mengakhiri Masa Sulitnya bersama klub Turki, Galatasaray, setelah mencapai kesepakatan dengan klub Ligue 1, Lyon, di akhir jendela transfer musim panas. Laporan dari The Athletic, seperti yang dikutip oleh Goal pada Jumat (30/8), menyebutkan bahwa pemain berusia 31 tahun itu akan menjalani masa peminjaman selama satu musim di Lyon. Meskipun kesepakatan antara Lyon dan Galatasaray belum sepenuhnya rampung, kedua klub optimis bahwa transfer Zaha akan segera selesai. Selama musim panas ini, Zaha telah menarik minat dari beberapa klub, termasuk mantan klubnya, Crystal Palace, serta Leicester City. Leicester City berusaha untuk merekrutnya dengan status pinjaman, sedangkan Crystal Palace mengeksplorasi kemungkinan untuk merekrut kembali pemain tersebut. Namun, masalah keuangan dan pajak terkait dengan kepulangan Zaha ke Inggris akhirnya menjadi hambatan bagi kembalinya dia ke Premier League.
Di Turki, perjalanan Zaha ternyata tidak sesuai harapan. Setelah bergabung dengan status bebas transfer pada musim panas lalu, winger tersebut mengalami kesulitan untuk mendapatkan tempat reguler di tim. Ia hanya tampil sebagai starter dalam 13 pertandingan di Super Lig musim lalu, dan waktu bermain yang terbatas ini memicu keinginannya untuk mencari kesempatan di tempat lain, yang akhirnya mengarah pada pembicaraan dengan Lyon. Sementara itu, Lyon, yang finis di peringkat keenam Ligue 1 musim lalu dan berhak tampil di Liga Europa, memulai musim baru dengan buruk setelah kalah dari Rennes dan Monaco. Transisi Zaha dari Galatasaray ke Lyon memberi peluang baru untuk menghindari masalah pajak yang mungkin terjadi jika ia kembali ke Inggris, yang akhirnya mengarah pada kesepakatan tersebut bagi Wilfried Zaha.